Bisnis Budidaya Jamur Tiram Bisa Jadi Usaha Sampingan
Banyak alternatif bisnis yang bisa dilakukan dari rumah atau bisnis sampingan. Karena sifatnya bisnis sampingan tentu jenis bisnis ini adalah bisnis yang mudah dilakukan dan sedikit modal agar kita dapat memulainya. Meski sifatnya sampingan bisnis ini ternyata banyak mendatangkan keuntungan bagi yang menekuninya. Salah satu bisnis yang bisa dilakukan sebagai bisnis sampingan dan bisnis pokok adalah budidaya jamur tiram. Jamur Tiram merupakan salah satu komoditi yang banyak diminati berbagai kalangan masyarakat, karena itu Bisnis budidaya jamur tiram cukup potensial mendatangkan keuntungan.
Potensi Bisnis Budidaya Jamur Tiram
Selain potensi bisnis jamur tiram yang produksinya banyak digemari masyarakat ada beberapa alasan yang bisa dipertimbangkan untuk memulai bisnis ini antara lain:
1. Budidaya Jamur Tiram hanya memanfaatkan limbah organik yang banyak melimpah di tengah masyarakat, murah dan mudah didapat
2. Budidaya Jamur Tiram dengan penggunaan modal yang relatif kecil dan terjangkau oleh segala lapisan masyarakat.
3. Budidaya jamur tiram tidak menggunakan lahan yang luas.(100 mtr persegi bisa menampung kurang lebih 7500 baglog, dengan estimasi pendapatan Rp.200.00 per hari.
4. Permintaan jamur tiram yang standar di pasaran, karena jamur tiram sudah terposisi sebagai jenis sayuran yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat, jamur tiram yang mempunyai cita rasa yang lezat juga bergizi tinggi dan bisa digunakan sebagai makanan alternatif untuk pengobatan.
5. Teknologi tepat guna yang murah dan sederhana sehingga lapisan masyarakat pedesaan bisa melakukan budidaya jamur tiram ini.
6. Budidaya Jamur Tiram fleksibel sehingga bisa dijalankan siapa saja, dimana saja,kapan saja dan tidak mengenal musim, bisa dijalankan dalam skala rumah tangga /kecil ,menengah bahkan dengan teknologi modern.
7. Dibanding usaha budidaya yang lain,jamur tiram mempunyai waktu panen yang singkat 1.5 bulan sudah memetik hasil,tidak membutuhkan biaya pakan, obat-obatan, dan pupuk. tenaga kerja yang sedikit sehingga hasil bisa maksimal.
Analisis Bisnis Budidaya Jamur Tiram
Untuk memulai bisnis budidaya jamur tiram, berikut sedikit gambaran analisis usaha tersebut.
I. Perhitungan Hasil Usaha Budidaya Jamur Tiram
I. A.Penjualan Produksi Baglog / media tumbuh Jamur Tiram :
Biaya pembuatan per satu baglog jamur tiram
dengan perincian :
serbuk kayu…………………….Rp. 150,-
dedak /bekatul………………..Rp. 150,-
kapur ……………………………Rp. 25,-
kayu bakar……………………. Rp. 75,-
plastik ………………………….Rp. 125,-
cincin baglog…………………..Rp. 100
kapas/kertas koran…………..Rp. 25,-
bibit………………………………Rp. 100
tenaga kerja……………………Rp. 150,-
Lain-lain…………………………Rp. 100,-
jumlah……………………………Rp.1000,-
Harga Pokok Produksi Rp.1000,-
Harga Jual Produksi Rp.2500,-
Keuntungan Rp.1500,-/baglog
Jika dalam skala kecil kapasitas produksi baglog perhari 50 baglog maka dalam sebulan :
50 baglog x 30 hari = 1500 baglog semai
1500 x Rp.2500,- = Rp.3.750.000,
Omzet kotor dari penjualan baglog semai jamur tiram.Jumlah produksi bisa ditingkatkan sesuai kebutuhan.
I.B. Penjualan Jamur Tiram Segar.
Analisa hasil penjualan jamur tiram segar,jika 1500 baglog di budidaya sendiri.
Media tumbuh jamur/baglog dengan jumlah skala kecil 1500 baglog ,
kemampuan tumbuh jamur 4-7 kali keluaran jamur setiap baglog,atau 0,7 x berat media :
0,7 x 1,25 kg = 0.8 kg/baglog
0.8 x 1500 baglog = 1200kg .
Jika harga jual jamur tiram per kilogram Rp.10.000,-
maka Rp.10.000,- x 1200 kg = Rp.12.000.000,- perolehan kotor penjualan jamur tiram segar .bertahan sampai 6 bulan. (Galeriukm).
Sumber: http://jamurlestari.com
0 comments:
Post a Comment