Budidaya Sereh Wangi, Tanam Sekali Panen Bertahun-tahun
Mengenal Tanaman Sereh Wangi
Apakah kamu pernah mendengar tanaman sereh wangi? Tanaman sereh atau serai wangi merupakan jenis tanaman dari suku rumput-rumputan yang digunakan sebagai bahan baku pembuat minyak atsiri (minyak sereh) atau dikenal dengan nama Citronela oil.
Citronella oil sendiri merupakan bahan penting yang digunakan dalam berbagai industri parfum, kosmetik, dan farmasi. Beberapa produk yang menggunakan Cintronella oil misalnya produk pembersih (sabun cuci), aroma terapi, minyak gosok dll.
Perbedaan Sereh wangi dan Sereh Dapur
Apakah beda sereh wangi dengan sereh dapur? Selama ini masih banyak masyarakat yang menyamakan antara sereh wangi dengan sereh dapur. Padahal Sereh wangi adalah salah satu jenis tanaman sereh yang memiliki nama latin Cymbopogon citratus. Tanaman sereh wangi memiliki kandungan utama Citronella sehingga minyak atsiri yang dihasilkan dikenal dengan nama Citronella oil.
Sedangkan sereh dapur (West Indian Lemongrass) merupakan jenis sereh yang sering kita jumpai sebagai bumbu dapur. Sereh dapur memiliki kandungan utama sitral dan minyak yang dihasilkannya dikenal dengan nama Lemongras oil.
Meskipun keduanya sama-sama mampu menghasilkan minyak atsiri, Namun di Indonesia sendiri hanya sereh wangi saja yang banyak diolah sebagai penghasil minyak atsiri.
Syarat Tumbuh Sereh Wangi
Tanaman sereh dapat tumbuh pada dataran rendah hingga tinggi dengan ketinggian antara 100-1000 mdpl. Dengan curah hujan sekitar 800 mm/tahun , suhu sekitar 22°C dan kelembaban udara sekitar 85%.
Tanaman sereh dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, namun jenis tanah yang paling ideal adalah jenis tanah lempung berpasir, tanah aluvial, tanah humus, serta tanah liat hitam cokelat dengan PH sekitar 5,5 hingga 6,5.
Cara Budidaya Sereh Wangi
Sebenarnya menanam sereh dapat dilakukan dengan mudah. Karena sereh dapat ditanam baik di lahan-lahan tidur atau kurang produktif maupun lahan bekas tambang. Namun agar tanaman sereh dapat menghasilkan minyak yang berkualitas dan jumlah yang maksimal, teknik budidaya yang tepat tentu harus dilakukan. Berikut ini langkah-langkah budidaya sereh wangi:
Persiapan Lahan Budidaya
Persiapan Bibit
Untuk mendapat bibit serai wangi anda dapat memperoleh dari sentra pembibitan sereh wangi atau bisa beli secara online. Atau jika sebelumnya sudah mempunyai tanaman serai, cabut rimpang umbi beserta batang serai. Kemudian potong daun serai hingga hanya tersisa batang dan umbi saja.
Sebelum bibit ditanam sebaiknya bibit disiram terlebih dahulu sebanyak 2 kali sehari agar bibit tidak layu dan tetap sehat ketika ditanam.
Penanaman Bibit Sereh Wangi
Perawatan Tanaman Sereh Wangi
Penyulaman
Penyiangan
Penyiangan dapat dilakukan setelah tanaman berumur 1 bulan dan dilanjutkan setiap 3 atau 4 bulan sekali dalam setahun.
Pemupukan
Pemupukan diperlukan untuk menjaga kesuburan dan kestabilan produksi. Kondisi tanah yang subur akan berpengaruh terhadap hasil produksi daun dan banyaknya minyak yang dihasilkan per hektar. Pemupukan susulan dapat diberikan berupa pupuk urea, dan KCL dengan dosis masing-masing Urea 50 hingga 100 kg/hektar, dan KCL 100 hingga 200 kg/hektar.
Pupuk susulan diberikan sebanyak 3 kali, yaitu pada saat tanaman serai berumur 4 minggu, 8 minggu dan 16 minggu setelah tanam. Setiap 6 bulan sekali berikan pupuk kandang sebanyak 2 kg per rumpun.
Panen Serai Wangi
Panen tanaman serai wangi dapat dilakukan setelah sereh berumur 5-6 bulan dari masa tanam.
Pemanenan dilakukan dengan memotong daun serai sekitar 5 cm di atas ligula (batas pelepah dengan helaian daun) dari bagian daun paling bawah yang kering.
Pemanenan selanjutnya dapat dilakukan setiap 3 bulan sekali pada musim hujan dan 4 bulan sekali pada musim kemarau.
Jika dirawat dengan baik usia tanaman serai dapat mencapi 20 tahun.
Produksi sereh wangi akan meningkat dari panen 1 sampai panen ke 3. Dan akan menurun pada panen berikutnya hingga panen ke 7. Penurunan ini terjadi karena meningkatnya umur tanaman dan rumpun tumbuhnya makin ke atas, sehingga akar baru tidak dapat mencapai tanah yang menyediakan hara. Untuk mengatasinya lakukan pembubunan di sekitar rumpun secara teratur.
Sumber: http://www.bertaniorganik.com/2018/12/31/budidaya-sereh-wangi-tanam-sekali-panen-bertahun-tahun/
Apakah kamu pernah mendengar tanaman sereh wangi? Tanaman sereh atau serai wangi merupakan jenis tanaman dari suku rumput-rumputan yang digunakan sebagai bahan baku pembuat minyak atsiri (minyak sereh) atau dikenal dengan nama Citronela oil.
Citronella oil sendiri merupakan bahan penting yang digunakan dalam berbagai industri parfum, kosmetik, dan farmasi. Beberapa produk yang menggunakan Cintronella oil misalnya produk pembersih (sabun cuci), aroma terapi, minyak gosok dll.
Perbedaan Sereh wangi dan Sereh Dapur
Apakah beda sereh wangi dengan sereh dapur? Selama ini masih banyak masyarakat yang menyamakan antara sereh wangi dengan sereh dapur. Padahal Sereh wangi adalah salah satu jenis tanaman sereh yang memiliki nama latin Cymbopogon citratus. Tanaman sereh wangi memiliki kandungan utama Citronella sehingga minyak atsiri yang dihasilkan dikenal dengan nama Citronella oil.
Sedangkan sereh dapur (West Indian Lemongrass) merupakan jenis sereh yang sering kita jumpai sebagai bumbu dapur. Sereh dapur memiliki kandungan utama sitral dan minyak yang dihasilkannya dikenal dengan nama Lemongras oil.
Meskipun keduanya sama-sama mampu menghasilkan minyak atsiri, Namun di Indonesia sendiri hanya sereh wangi saja yang banyak diolah sebagai penghasil minyak atsiri.
Syarat Tumbuh Sereh Wangi
Tanaman sereh dapat tumbuh pada dataran rendah hingga tinggi dengan ketinggian antara 100-1000 mdpl. Dengan curah hujan sekitar 800 mm/tahun , suhu sekitar 22°C dan kelembaban udara sekitar 85%.
Tanaman sereh dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, namun jenis tanah yang paling ideal adalah jenis tanah lempung berpasir, tanah aluvial, tanah humus, serta tanah liat hitam cokelat dengan PH sekitar 5,5 hingga 6,5.
Cara Budidaya Sereh Wangi
Sebenarnya menanam sereh dapat dilakukan dengan mudah. Karena sereh dapat ditanam baik di lahan-lahan tidur atau kurang produktif maupun lahan bekas tambang. Namun agar tanaman sereh dapat menghasilkan minyak yang berkualitas dan jumlah yang maksimal, teknik budidaya yang tepat tentu harus dilakukan. Berikut ini langkah-langkah budidaya sereh wangi:
Persiapan Lahan Budidaya
- Bersihkan lahan dari gulma atau rumput liar.
- Lakukan pengolahan lahan dengan dicangkul atau dibajak agar tanah menjadi gembur.
- Buat lubang tanam dengan kedalaman 30 x 30 x 30 cm, jarak antar lubang 100 x 100 cm jika lahan subur dan 75 x 75 cm jika lahan kurang subur.
- Beri pupuk dasar berupa pupuk kandang sebanyak 1/3 dari kedalaman lubang.
Persiapan Bibit
Untuk mendapat bibit serai wangi anda dapat memperoleh dari sentra pembibitan sereh wangi atau bisa beli secara online. Atau jika sebelumnya sudah mempunyai tanaman serai, cabut rimpang umbi beserta batang serai. Kemudian potong daun serai hingga hanya tersisa batang dan umbi saja.
Sebelum bibit ditanam sebaiknya bibit disiram terlebih dahulu sebanyak 2 kali sehari agar bibit tidak layu dan tetap sehat ketika ditanam.
Penanaman Bibit Sereh Wangi
- Setelah lubang tanam siap, tahap berikutnya adalah melakukan penanaman.
- Waktu terbaik untuk penanaman adalah di awal atau akhir musim hujan. Hal ini bertujuan agar tanaman cepat tumbuh dan anda tidak perlu melakukan penyiraman.
- Masukkan 1 batang bibit perlubang jika ukuran bibit cukup besar dan atau bisa 2 batang perlubang jika ukuran bibit kecil-kecil.
- Lakukan penanaman sampai sedikit di atas pangkal batang kemudian tanah di sekitar bibit dipadatkan.
Perawatan Tanaman Sereh Wangi
Penyulaman
- Lakukan penyulaman segera jika ditemukan tanaman yang rusak atau mati.
- Penyulaman harus dilakukan sesegera mungkin minimal 1 bulan setelah tanam.
Penyiangan
Penyiangan dapat dilakukan setelah tanaman berumur 1 bulan dan dilanjutkan setiap 3 atau 4 bulan sekali dalam setahun.
Pemupukan
Pemupukan diperlukan untuk menjaga kesuburan dan kestabilan produksi. Kondisi tanah yang subur akan berpengaruh terhadap hasil produksi daun dan banyaknya minyak yang dihasilkan per hektar. Pemupukan susulan dapat diberikan berupa pupuk urea, dan KCL dengan dosis masing-masing Urea 50 hingga 100 kg/hektar, dan KCL 100 hingga 200 kg/hektar.
Pupuk susulan diberikan sebanyak 3 kali, yaitu pada saat tanaman serai berumur 4 minggu, 8 minggu dan 16 minggu setelah tanam. Setiap 6 bulan sekali berikan pupuk kandang sebanyak 2 kg per rumpun.
Panen Serai Wangi
Panen tanaman serai wangi dapat dilakukan setelah sereh berumur 5-6 bulan dari masa tanam.
Pemanenan dilakukan dengan memotong daun serai sekitar 5 cm di atas ligula (batas pelepah dengan helaian daun) dari bagian daun paling bawah yang kering.
Pemanenan selanjutnya dapat dilakukan setiap 3 bulan sekali pada musim hujan dan 4 bulan sekali pada musim kemarau.
Jika dirawat dengan baik usia tanaman serai dapat mencapi 20 tahun.
Produksi sereh wangi akan meningkat dari panen 1 sampai panen ke 3. Dan akan menurun pada panen berikutnya hingga panen ke 7. Penurunan ini terjadi karena meningkatnya umur tanaman dan rumpun tumbuhnya makin ke atas, sehingga akar baru tidak dapat mencapai tanah yang menyediakan hara. Untuk mengatasinya lakukan pembubunan di sekitar rumpun secara teratur.
Sumber: http://www.bertaniorganik.com/2018/12/31/budidaya-sereh-wangi-tanam-sekali-panen-bertahun-tahun/
0 comments:
Post a Comment