Budidaya Pembesaran Ikan Baronang dalam Keramba Jaring Apung
Penyediaan Benih
Sampai saat ini benih ikan baronang yang digunakan dalam usaha budidaya berasal dari hasil penangkapan di alam. Benih ikan baronang dapat diperoleh dalam jumlah besar pada saat musim puncak benih. Untuk setiap jenis baronang musim puncaknya akan berlainan pada setiap lokasi. Ikan baronang yang dibesarkan di instalasi riset keramba jaring apung teluk awerange berasal dari hasil tangkapan para nelayan di perairan teluk Labuange dengan ukuran + 20 gram.
Penebaran
Sebelum dilakukan penebaran, terlebih dahulu bibit di masukkan ke jaring penangkaran untuk di adaptasikan. Dari jaring penangkaran tersebut bibit diseleksi berdasarkan ukuran, keseragaman ukuran harus diperhatikan untuk menghindari terjadinya sifat dominansi oleh ikan yang berukuran besar setelah seleksi dilakukan, maka ikan dimasukkan kedalam jaring pembesaran. Padat penebaran pada jaring pembesaran yakni + 70 ekor untuk luas jaring 1m x 1m x 2m. Penebaran dilakukan pada pagi hari karna suhu lebih stabil pada pagi hari.
Pemberian Pakan
Ikan Baronang bersifat herbivor, namun cepat tanggap (respon) terhadap pakan buatan (pellet), meskipun demikian segala sesuatu yang dapat menyebabkan ikan kaget/terkejut harus dihindari agar tidak menyebabkan stress. Respon baronang terhadap pakan akan berkurang apabila ikan mengalami stress.
Budidaya ikan Baronang dalam Keramba Karing Apung sepenuhnya mengandalkan pakan buatan. Jumlah pakan yang diberikan yakni 4 % dari total berat ikan / hari, pemberian pakan dilakukan pada pagi, siang dan sore hari, pemberian pakan dilakukan sedikit demi sedikit. Hal ini dilakukan agar pakan tidak banyak terbuang, karena pada saat pemberian pakan ikan baronang sangat aktif bergerak sehingga menimbulkan arus dalam jaring. Menurut Rachmansyah (1993), bahwa pemberian pakan yang sembrono dan tergesa-gesa akan menyebabkan 5 – 10 % pakan yang diberikan akan terbuang keluar.
Perawatan Wadah budidaya
Pengontrolan terhadap keramba dilakukan setiap hari untuk menjaga kemungkinan adanya jaring sobek yang dapat menyebabkan lolosnya ikan ke luar keramba. Jaring keramba sering ditempeli organisme penempel ( fouling ) seperti teritip, rumput laut, kerang-kerangan, karang lunak, mollusca dan beberapa jenis alga dan makrobentos. Pembersihan yang dilakukan secara rutin dapat menjaga kelancaran sirkulasi air. Menurut Rachmansyah (1993), bahwa tertutupnya lubang mata jaring dapat mengurangi kecepatan arus air sehingga memperburuk kualitas air akibat sirkulasi yang kurang lancar.
Pencegahan penempelan fouling dapat dilakukan dengan cara mekanik, yakni dengan penjemuran jaring, perendaman, dan penyikatan.
Sumber :
http://wacanasainsperikanan.blogspot.com/2010/01/budidaya-pembesaran-ikan-beronang-dalam.html
Sampai saat ini benih ikan baronang yang digunakan dalam usaha budidaya berasal dari hasil penangkapan di alam. Benih ikan baronang dapat diperoleh dalam jumlah besar pada saat musim puncak benih. Untuk setiap jenis baronang musim puncaknya akan berlainan pada setiap lokasi. Ikan baronang yang dibesarkan di instalasi riset keramba jaring apung teluk awerange berasal dari hasil tangkapan para nelayan di perairan teluk Labuange dengan ukuran + 20 gram.
Penebaran
Sebelum dilakukan penebaran, terlebih dahulu bibit di masukkan ke jaring penangkaran untuk di adaptasikan. Dari jaring penangkaran tersebut bibit diseleksi berdasarkan ukuran, keseragaman ukuran harus diperhatikan untuk menghindari terjadinya sifat dominansi oleh ikan yang berukuran besar setelah seleksi dilakukan, maka ikan dimasukkan kedalam jaring pembesaran. Padat penebaran pada jaring pembesaran yakni + 70 ekor untuk luas jaring 1m x 1m x 2m. Penebaran dilakukan pada pagi hari karna suhu lebih stabil pada pagi hari.
Pemberian Pakan
Ikan Baronang bersifat herbivor, namun cepat tanggap (respon) terhadap pakan buatan (pellet), meskipun demikian segala sesuatu yang dapat menyebabkan ikan kaget/terkejut harus dihindari agar tidak menyebabkan stress. Respon baronang terhadap pakan akan berkurang apabila ikan mengalami stress.
Budidaya ikan Baronang dalam Keramba Karing Apung sepenuhnya mengandalkan pakan buatan. Jumlah pakan yang diberikan yakni 4 % dari total berat ikan / hari, pemberian pakan dilakukan pada pagi, siang dan sore hari, pemberian pakan dilakukan sedikit demi sedikit. Hal ini dilakukan agar pakan tidak banyak terbuang, karena pada saat pemberian pakan ikan baronang sangat aktif bergerak sehingga menimbulkan arus dalam jaring. Menurut Rachmansyah (1993), bahwa pemberian pakan yang sembrono dan tergesa-gesa akan menyebabkan 5 – 10 % pakan yang diberikan akan terbuang keluar.
Perawatan Wadah budidaya
Pengontrolan terhadap keramba dilakukan setiap hari untuk menjaga kemungkinan adanya jaring sobek yang dapat menyebabkan lolosnya ikan ke luar keramba. Jaring keramba sering ditempeli organisme penempel ( fouling ) seperti teritip, rumput laut, kerang-kerangan, karang lunak, mollusca dan beberapa jenis alga dan makrobentos. Pembersihan yang dilakukan secara rutin dapat menjaga kelancaran sirkulasi air. Menurut Rachmansyah (1993), bahwa tertutupnya lubang mata jaring dapat mengurangi kecepatan arus air sehingga memperburuk kualitas air akibat sirkulasi yang kurang lancar.
Pencegahan penempelan fouling dapat dilakukan dengan cara mekanik, yakni dengan penjemuran jaring, perendaman, dan penyikatan.
Sumber :
http://wacanasainsperikanan.blogspot.com/2010/01/budidaya-pembesaran-ikan-beronang-dalam.html
0 comments:
Post a Comment