Proses Pembenihan Ikan Arwana
Berbicara lebih detail seputar budidaya ikan arwana, pastinya berkaitan erat dengan step atau tata urutan budidaya ikan arrwana yahg harus dikerjakan satu per satu. Salah satu step yang sangat penting ketika kita akan melah mulai usaha budidaya ikan arwana adalah proses pembenihan ikan arwana. Proses ini harus dilakukan secara benar karena step yang satu ini akan menentukan kualitas benih atau cikal bakal ikan arwana yang akan dibudidayakan kelak. Hal-hal apa saja yang perlu kita perhatikan pada tahap proses pembenihan ikan arwana? Mari kita simak informasinya berikut ini.
Benih-benih ikan arwana yang berkualitas unggul pada dasarnya ditentukan dari indukan yang berkualitas unggul juga. Maka dari itu jika kita menginginkan benih-benih ikan arwana yang berkualitas tinggi, kita harus pandai dan selektif dalam memilih indukan yang berkualitas. Kemudian indukan-indukan ikan arwana yang berkualitas tinggi tersebut kemudian dipijah dengan baik dan benar. Selama proses pemijahan, kita harus mengamati perilaku dua indukan ikan arwana yaitu ikan arwana jantan dan betina di media pemijahan. Hal ini diperlukan agar kedua indukan tersebut dapat menyesuaikan diri. Para ahli budidaya ikan menyebut proses ini sebagai masa pengenalan.
Masa Pemijahan Induk
Masa pengenalan ini tergolong cukup lama, yaitu sekitar satu minggu atau bisa sampai bulan. Kita sudah bisa menyebutnya kedua ikan arwana ini sebagai pasangan jika di malam hari tiba, ikan jantan akan berenang mengejar ikan betina yang berenang mendekati permukaan air kolam/ akuarium. Terkadang kedua ikan berenang dengan rute yang berbentuk lingkaran di permukaan air. Sekitar 1-2 minggu, ikan akan terlihat berenang dengan posisi tubuh keduanya saling melekat. Kemudian ikan betina seketika akan mengeluarkan telur dalam jumlah banyak. Telur-telur yang dikeluarkan berwarna jingga kemerahan. Tak lama setelah proses pelepasan telur, ikan jantan akan memasukan telur-telur tersebut ke mulutnya untuk diinkubasi.
Masa Inkubasi Larva Ikan Arwana
Masa inkubasi bisa dikatakan selesai jika larva-larva yang berasal dari telur yang menetas bisa berenang dan bertahan hidup sendiri. Butuh sekitar 1 minggu bagi telur untuk menetas di mulut ikan jantan. Larva-larva ini kemudian akan tetap hidup di mulut ikan jantan sampai sekitar 7-8 minggu dan kemudian larva akan dikeluarkan dari mulut ikan jantan jika larva sudah berukuran 45-50 mm. Umumnya jumlah rata-rata larva yang berhasil ditetaskan oleh ijan jantan sekitar 25-30 ekor. Pada saat akan memasuki masa pembenihan, larva-larva ikan arwana ini kemudian dipindahkan ke akuarium khusus dengan air yang bersuhu 27-29 derajat Celsius. Akuarium/ kolam khusus tersebut sebaiknya dilengkapi dengan pemanas thermostat dan oksigen terlarut sebanyak 5 ppm.
Perawatan Larva Ikan Arwana
Agar terhindar dari berbagai jenis penyakit, air akuarium sebaiknya dilarutkan dengan acriflavine 2 ppm. Dengan adanya usaha preventif ini, survival rate larva bisa mencapai 90-100 persen hingga larva menjadi ikan kecil yang sudah mampu berenang lincah. Selama menjalani masa inkubasi buatan, larva-larva ini tidak memerlukan pakan. Kita hanya perlu memperhatikan kualitas air, suhu, kadar oksigen, dan kesehatan larva saja. Larva mulai membutuhkan pakan jika larva sudah berukuran 8,5 cm atau larva yang sudah berumur 7 minggu. Pakan wajib diberikan pada larva agar larva tidak saling memakan. Pakan larva bisa berupa cacing darah atau ikan kecil yang sesuai dengan ukuran mulut larva. Kemudian jika larva sudah berukuran 10-12 cm, kita bisa memberinya pakan berupa udang air tawar atau juga bisa runcah agar cepat tumbuh besar.
Sumber :
http://agraris.adakata.com/pembenihan-ikan-arwana/
Benih-benih ikan arwana yang berkualitas unggul pada dasarnya ditentukan dari indukan yang berkualitas unggul juga. Maka dari itu jika kita menginginkan benih-benih ikan arwana yang berkualitas tinggi, kita harus pandai dan selektif dalam memilih indukan yang berkualitas. Kemudian indukan-indukan ikan arwana yang berkualitas tinggi tersebut kemudian dipijah dengan baik dan benar. Selama proses pemijahan, kita harus mengamati perilaku dua indukan ikan arwana yaitu ikan arwana jantan dan betina di media pemijahan. Hal ini diperlukan agar kedua indukan tersebut dapat menyesuaikan diri. Para ahli budidaya ikan menyebut proses ini sebagai masa pengenalan.
Masa Pemijahan Induk
Masa pengenalan ini tergolong cukup lama, yaitu sekitar satu minggu atau bisa sampai bulan. Kita sudah bisa menyebutnya kedua ikan arwana ini sebagai pasangan jika di malam hari tiba, ikan jantan akan berenang mengejar ikan betina yang berenang mendekati permukaan air kolam/ akuarium. Terkadang kedua ikan berenang dengan rute yang berbentuk lingkaran di permukaan air. Sekitar 1-2 minggu, ikan akan terlihat berenang dengan posisi tubuh keduanya saling melekat. Kemudian ikan betina seketika akan mengeluarkan telur dalam jumlah banyak. Telur-telur yang dikeluarkan berwarna jingga kemerahan. Tak lama setelah proses pelepasan telur, ikan jantan akan memasukan telur-telur tersebut ke mulutnya untuk diinkubasi.
Masa Inkubasi Larva Ikan Arwana
Masa inkubasi bisa dikatakan selesai jika larva-larva yang berasal dari telur yang menetas bisa berenang dan bertahan hidup sendiri. Butuh sekitar 1 minggu bagi telur untuk menetas di mulut ikan jantan. Larva-larva ini kemudian akan tetap hidup di mulut ikan jantan sampai sekitar 7-8 minggu dan kemudian larva akan dikeluarkan dari mulut ikan jantan jika larva sudah berukuran 45-50 mm. Umumnya jumlah rata-rata larva yang berhasil ditetaskan oleh ijan jantan sekitar 25-30 ekor. Pada saat akan memasuki masa pembenihan, larva-larva ikan arwana ini kemudian dipindahkan ke akuarium khusus dengan air yang bersuhu 27-29 derajat Celsius. Akuarium/ kolam khusus tersebut sebaiknya dilengkapi dengan pemanas thermostat dan oksigen terlarut sebanyak 5 ppm.
Perawatan Larva Ikan Arwana
Agar terhindar dari berbagai jenis penyakit, air akuarium sebaiknya dilarutkan dengan acriflavine 2 ppm. Dengan adanya usaha preventif ini, survival rate larva bisa mencapai 90-100 persen hingga larva menjadi ikan kecil yang sudah mampu berenang lincah. Selama menjalani masa inkubasi buatan, larva-larva ini tidak memerlukan pakan. Kita hanya perlu memperhatikan kualitas air, suhu, kadar oksigen, dan kesehatan larva saja. Larva mulai membutuhkan pakan jika larva sudah berukuran 8,5 cm atau larva yang sudah berumur 7 minggu. Pakan wajib diberikan pada larva agar larva tidak saling memakan. Pakan larva bisa berupa cacing darah atau ikan kecil yang sesuai dengan ukuran mulut larva. Kemudian jika larva sudah berukuran 10-12 cm, kita bisa memberinya pakan berupa udang air tawar atau juga bisa runcah agar cepat tumbuh besar.
Sumber :
http://agraris.adakata.com/pembenihan-ikan-arwana/
0 comments:
Post a Comment