Thursday, April 4, 2019

Cara Menanam Budidaya Buah Pir di Indonesia

Pir (pear) merupakan sebutan untuk pohon dari genus Pyrus dan buah yang dihasilkannya. Beberapa spesies pohon pir menghasilkan buah yang enak dimakan karena mengandung banyak air, masir dan manis.

Buah pir bisa dimakan segar, diproses sebagai buah dalam kaleng, sari buah dan terkadang sebagai buah kering. Jus pir merupakan bahan dasar jelly atau selai meskipun sering dicampur dengan sari buah-buahan lain. Jus pir hasil fermentasi disebut perry.

Buah pir yang belum matang jika dimakan konon bisa memudahkan buang air besar (memiliki efek laksatif), sedangkan buah pir matang memiliki efek diuretik dan ada kemungkinan membuat orang mengantuk. Buah pir mengandung sorbitol sehingga bila dimakan terlalu banyak bisa menimbulkan rasa kembung pada perut dan menyebabkan buang angin.

Kayu pohon pir sangat bagus untuk dibuat bahan ukiran, mebel dan alat musik tiup berkualitas nomor satu. Kepingan kecil kayu pohon pir baik digunakan untuk memasak dengan teknik pengasapan karena mengeluarkan aroma yang harum. Parutan buah pir juga bisa digunakan sebagai pengempuk daging sebelum dimasak.

Buah pir ini banyak di budidayakan di daerah Afrika Utara, Eropa dan Asia Timur. Walau begitu, buh pir juga dapat dibudidayakan di Indonesia.

Cara Budidaya Buah Pir di Indonesia

Pembibitan Buah Pir

Sebaiknya pada awal bulan Desember hingga awal Maret mulai dilakukan penanaman bibit pir. Sebelum bertunas, sebaiknya bibit pir harus melewati masa dingin. Proses pendinginan tersebut disebut dengan stratifikasi. Hal tersebut dikarenakan, Indonesia tidak mengalami musim dingin. Dengan begitu, penanaman awal bibit pir hingga masa tunas terjadi, dilakukan di ruangan yang memiliki alat pengatur suhu lingkungan. Dengan tujuan untuk mendinginkan atau merendahkan temperatur lingkungan. Bibit pir tersebut ditanam di media pot kecil yang sudah diberi pupuk.

Penanaman Buah Pir

Saat melakukan penanaman, tanam varietas yang kompatibel satu sama lain. Tanam bibit pir atau biji buah pir pada tanah yang subur, tanah dengan kondisi yang baik dan kering. Tanah yang mendapatkan paparan sinar matahari penuh di tempat dengan sirkulasi udara yang baik saat musim tanam. Pohon buah pir seringkali tumbuh dengan ruang standar berukuran 18-25 kaki terpisah. Pohon buah pir yang kerdil hanya membutuhkan ruang 11-16 kaki terpisah.

Untuk budidaya pohon buah pir dalam wadah atau kontainer, maka sebaiknya dilakukan eliminasi tanaman dari pot. Buang akar yang tumbuh tak menentu dengan meletakkan pusat akar pada sisi yang lain. Gunakan gunting untuk memotong akar tersebut. Beda halnya untuk pohon yang dicangkok, maka posisikan dalam posisi yang jauh dari sinar matahari saat menanam. Lubang tanam dibuat beberapa inci lebih dalam dan juga lebih luas dari penyebaran akar tanaman buah pir. Atur pohon di atas gundukan kecil tanah pada tengah lubang.

Pemeliharaan dan Pemanenan Buah Pir

Pada umur 2-3 tahun, sebaiknya lakukan pemangkasan pada bibit pir yang ditanam. Hal tersebut sangat penting dilakukan karena pada usia tersebut bibit pir mulai mengalami pembentukan pohon dan juga susunan pohon. Di Indonesia, panen pir hasil budidaya tanaman buah pir biasanya dilakukan pada bulan September-Oktober. Buah pir yang dihasilkan di Indonesia memiliki karakteristik yang tak terlalu baik. Buah pir memiliki ukuran yang relatif kecil, rasa buahnya tidak semanis buah pir yang banyak dibudidayakan di daerah iklim sedang.

Sumber: https://www.faunadanflora.com/cara-menanam-budidaya-buah-pir-di-indonesia/

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Para Sahabat

Total Visitors

Histats

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP