Friday, November 29, 2013

Budidaya Ternak Cacing Sutra

Usaha budidaya ternak cacing sutra ini dilakukan guna menjawab permintaan pasar yang masih sangat kurang persediannya. Bila cacing sutra dapat dibudidayakan secara maksimal, maka usaha pembenihan dan budidaya ikan tidak perlu susah-susah mencari cacing sutra yang langka. Dalam pemasarannya cacing sutra bisa dijual dalam bentuk segar ataupun dapat juga dijual dalam bentuk cacing beku. Penjualan cacing sutra dalam bentuk beku akan meminimalkan resiko tercampur mikroorganisme berbahaya bagi ikan dan bisa awet disimpan dalam jangka waktu lama.

Cacing sutra banyak dicari oleh penggemar ikan hias dan para pembudidaya ikan. Kandungan gizi cacing sutra sangat bagus bagi ikan peliharaan kita, yaitu terdiri dari 57% protein dan 13% lemak sehingga sangat bagus untuk pertumbuhan ikan dan jauh lebih bagus dibandingkan dengan pakan ikan lainnya. Cacing sutra akan menigkatkan kualitas ikan hias kita dengan menguatkan warna dan stamina ikan. Sampai saat ini pasokan cacing sutra masih tergantung dari tangkapan alam, keadaan ini amat tergantung pada musim. Pada musim hujan cacing sutra sangat sulit dicari, inilah sebabnya Usaha budidaya ternak cacing sutra ini sangat menguntungkan.

Habitat Alami Cacing Sutra
Cacing sutra sering ditemukan di selokan, parit, saluran air serta tempat-tempat sejenis yang mengandung banyak bahan-bahan organik. Bahan-bahan organik ini biasanya berasal dari limbah rumah tangga, limbah pasar yang mengalir ke saluran pembuangan, maupun limbah pertanian. Pada media yang mempunyai kandungan oksigen terlarut 2-5 ppm, Cacing sutra dapat berkembang dengan cepat. Dismping itu kondisi yang diperlukan adalah kandungan amonia.Cacing sutra bisa hidup dan berkembang dengan baik pada lokasi tersebut dalam kondisi air yang tergenang namun tidak mengalir dengan deras.

Memulai Usaha Budidaya Ternak Cacing Sutra
Usaha Budidaya ternak cacing sutra dapat mengunakan bak semen, bak terpal atau media yang lain. Yang terpenting adalah memastikan cacing sutra tidak dapat meninggalkan tempat lokasi budidaya. Untuk ukuran bak dapat disesuaikan dengan kondisi tempat yang ada.

Bak atau kolam untuk budidaya ternak cacing sutra diberi air dan lumpur yang halus, diusahakan lumpur yang mempunyai kandungan makanan yang cukup bagi cacing sutra. Media lumpur ini bisa terdiri dari limbah kolam lele atau kotoran ayam yang sudah difermentasi atau bahan lain yang kaya akan bahan-bahan organik yang diperlukan cacing sutra.

Sesudah media budidaya cacing sutra dimasukkan, kemudian diaduk-aduk sampai seluruh media bercampur. Setelah itu endapkan selama 3-5 hari, pastikan sesudah media lumpur mengendap permukaan lumpur rata, Bila media belum rata, ratakan dahulu menggunakan alat atau kayu. Sesudah media lumpur mengendap dan permukaan rata, jaga ketinggian air dari permukaan lumpur sekitar 5-10 cm.
Sesudah media untuk budidaya cacing sutra siap dan lumpur halus, saatnya kita menebar benih cacing sutra. Penting untuk diperhatikan dalam penebaran ini adalah kepadatan tebaran indukan cacing sutra. Kepadatannya kira-kira 1 liter induk cacing sutra ditebarkan pada 30 m2 bak budidaya.

Merawat bibit cacing sutra.
Dalam masa perawatan cacing sutra, kolam dialiri air dengan debit yang kecil. Ketinggian air mesti tetap dijaga pada ketinggian 5-10 cm. Pada masa pemeliharaan ini perlu diulangi pemberian air buangan limbah lele atau kotoran ayam yang sudah difermentasi dengan EM4. Saat usia penebaran 10 hari, bibit cacing sutra sudah mulai tampak tumbuh halus dan terlihat seperti benang merah yang ada di permukaan lumpur.

Panen Cacing Sutra
Cacing sutra sudah bisa dipanen dalam waktu 2 hingga 3 bulan. Pengambilan cacing sutra juga bisa dilakukan secara bertahap, ini juga berguna untuk mengurangi kepadatan dan memberi kesempatan yang lebih kecil untuk tumbuh dan kita panen yang berikutnya. Ciri-ciri bila cacing sutra sudah siap dipanen adalah jika saat lumpur dipegang akan terasa kental.

Cara Memanen Cacing Sutra
Cara memanen cacing sutra dengan cara menaikkan ketinggian air menjadi sekitar 50-60 cm. Dalam kondisi ini cacing sutra akan cenderung ikut naik ingga mudah untuk dipanen. Waktu pemanenan yang tepat adalah pagi dan sore hari ketika cuaca tidak terlalu panas. Media lumpur diaduk-aduk kemudian dimasukkan kedalam baskom, setelah itu cuci dan dibersihkan dengan saringan.

Penanganan Pasca Panen Cacing Sutra
Sesudah cacing sutra dibersihkan, langkah selanjutnya adalah pemberokan (karantina) dalam waktu 10-12 jam. Pemberokan cacing sutra ini berguna supaya cacing sutra bebas dari mikroorganise berbahaya bagi ikan hias atau benih ikan. Setelah bersih cacing sutra siap untuk dijual secara segar ataupun di bekukan. Budidaya ternak cacing sutra ini sangat menguntungkan, harga saat ini sekitar Rp 10.000 / liter. Untuk cacing sutra beku dijual perkilogram, cacing sutra bisa juga dikeringkan bila kita kesulitan alat pembeku agar cacing sutra lebih tahan lama dibandingkan cacing sutra fresh Selamat berwirausaha budidaya ternak cacing sutra.

Sumber :
http://www.ukmkecil.com/budidaya-ternak/budidaya-ternak-cacing-sutra

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Para Sahabat

Total Visitors

Histats

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP