Tuesday, October 30, 2012

Zaitun, Asal ‘Utun’ Laba Berduyun-duyun

Meski pemanfaatannya baru sebatas ornament penghias ruangan, tumbuhan zaitun mulai dilirik. Asal pembudidya mau ‘utun’ (telten, Red), omzet hingga puluhan juta rupiah akan berduyun-duyun datang.

Usaha budidaya zaitun rupanya cukup menjanjikan. Permintaannya juga lumayan. Dengan harga bibit mulai Rp 300.000 - Rp 700.000, pembudidaya bisa meraup omzet hingga puluhan juta.

Zaitun (Olea europaea) merupakan tanaman asli Timur Tengah dan Afrika Selatan. Tanaman ini memiliki banyak manfaat buat kehidupan manusia. Zaitun mulai berbuah saat berumur lima tahun dan usianya dapat mencapai ribuan tahun, sehingga yang tadinya perdu telah menjadi pohon besar. Pohon zaitun yang berumur ribuan tahun di antaranya pernah ditemukan di Palestina yang bertahan hidup hingga 2000 tahun. Manfaat utama tanaman ini didapat dari buahnya. Buah zaitun yang sudah tua bisa menghasilkan minyak yang dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan, mulai dari kesehatan sampai produk-produk kecantikan.

Maka, tidak heran jika tanaman mediterania ini menjadi sangat populer, termasuk di Indonesia. Salah seorang pembudidaya tanaman zaitun di Indonesia adalah Parta Suhanda di Bogor, Jawa Barat.

Sejak lima tahun terakhir, ia fokus membudidayakan bibit pohon zaitun. Ia tertarik membudidayakan tanaman ini karena permintaan pohon zaitun di Indonesia cukup tinggi. "Sementara pasokan sedikit," kata Parta.

Budidaya tanaman zaitun ini ditekuninya di bawah bendera usaha Angel Nurserry. Selain memasok para pedagang tanaman hias, ia juga menjual bibit zaitun langsung ke konsumen.

Sebagian besarnya pelanggan berasal dari Bogor dan Jakarta. Ia mengaku, sering kewalahan melayani permintaan, terutama dari para pedagang tanaman. "Ada pedagang yang memesan sekitar 100 pohon dalam sebulan, tapi kami tidak bisa penuhi," bebernya.

Parta bilang, ia harus hati-hati membudidayakan zaitun lantaran tanaman ini sensitif terhadap perubahan tempat, dan bisa mati kalau akarnya belum cukup kuat. Makanya, ia membatasi jumlah tanaman yang dibudidayakannya.

Sebagai tanaman yang tumbuh di daerah panas, zaitun sangat menyukai cuaca panas. Saat musim panas ini, Patra bisa menjual lebih 100 pohon per bulan. Dengan harga jual bibit Rp 300.000-Rp 500.000 per batang, ia bisa mengantongi omzet sekitar Rp 30 juta hingga Rp 40 juta per bulan. Namun, bila sedang musim hujan, omzetnya bisa anjlok.

Soalnya, penjualannya di bulan-bulan itu paling hanya sekitar 30 bibit-50 bibit per bulan. Parta bilang, penjualan menurun lantaran banyak bibit yang mati.

Usaha budidaya pohon zaitun juga ditekuni Steve Stanley di Semarang, Jawa Tengah. Ia terjun ke usaha ini sejak tahun 2010. Ia fokus menjual bibit zaitun yang tingginya sekitar 30 cm. "Tanaman ini lama pertumbuhannya," ujarnya.

Sejauh ini, kata Steve, pohon zaitun masih sebatas sebagai ornamen atau penghias ruangan rumah. Beberapa jenis zaitun, seperti jenis perak memang tampilannya bagus dan lebih mahal harganya.

Untuk zaitun jenis perak ini harganya mulai Rp 700.000 per bibit. Zaitun jenis lain lebih murah. Contohnya, zaitun hijau yang dibanderol Rp 300.000 per bibit. Dalam sebulan, ia bisa menjual 10-15 bibit dengan omzet Rp 7 juta-Rp 10 juta.

Doyan Matahari

Pohon zaitun memang dapat dibudidayakan di Indonesia. Tapi, ada pakem yang harus dilakukan pembudidaya. Yang terpenting, tanaman ini harus mendapatkan sinar matahari yang cukup dengan suhu di atas 25 derajat Celcius. Budidaya bisa dilakukan di polybag dan ditaruh di dalam green house.

Kendati merupakan tanaman asli Timur Tengah yang tumbuh di daerah panas, pohon zaitun tetap bisa tumbuh di Indonesia. Tapi dengan catatan, harus mendapatkan sinar matahari cukup dengan suhu di atas 25 derajat Celcius.

Parta Suhanda, pembudidaya zaitun asal Bogor, Jawa Barat, bilang bahwa budidaya tanaman mediterania ini lebih sulit ketimbang jenis tanaman lain. Dari pengalamannya, tingkat kematian tanaman ini bisa mencapai lebih dari 50% dari total yang dibudidayakan.

Jika cuaca panas, jumlah kematian bisa diminimalisir dibandingkan saat cuaca hujan. "Cuaca panas bisa merangsang pertumbuhan akar zaitun," jelas Parta.

Parta sendiri mengaku mendapat induk pohon zaitun dari Australia. Budidaya tanaman ini dilakukannya dengan mencangkok ranting induk pohon zaitun tersebut.

Menurut Parta, butuh waktu dua hingga tiga bulan untuk menumbuhkan akar dari hasil cangkok tersebut. Meskipun tumbuh akar, jumlahnya tidak banyak dan rawan gugur kembali. Makanya, harus diberikan perawatan khusus. Bibit harus ditaruh di dalam polybag dan kemudian dibudidayakan di dalam green house.

Selain itu, harus sering disiram dan mendapatkan sinar matahari yang cukup. "Setidaknya tanaman ini berada dalam suhu udara 25 derajat Celsius," ujarnya.

Setelah berumur enam bulan, sudah termasuk masa cangkok tiga bulan, bibit pohon zaitun sudah memiliki ketinggian sekitar 70 centimeter (cm) hingga 80 cm.

Dengan catatan, saat pencangkokan panjang dahan yang digunakan sekitar 50 cm. "Jadi tunas barunya tumbuh sekitar 20 cm-30 cm," papar Parta. Setelah itu, bibit bisa dijual dengan harga Rp 300.000-Rp 500.000 per pohon.

Pembudidaya lainnya, Steve Stanley asal Semarang menambahkan, bibit zaitun bisa ditanam di polybag berdiameter 50 cm. Bila pembudidaya berniat membesarkan dan tak langsung menjual, bibit bisa dipindahkan ke drum besar ataupun ke tanah.

Jika di tanah, zaitun bisa tumbuh lebih besar. Nah, bila ingin menanam di drum, pilih yang berdiameter 1,2 meter. Menurut Steve, harga pohon zaitun berusia dua tahun jauh lebih mahal karena tak banyak yang punya. Ia sendiri menjual pohon zaitun perak usia dua tahun setinggi 1,2 meter seharga Rp 6 juta. Sementara, bila masih bibit setinggi 30 cm hanya Rp 700.000 per batang.

Perawatan pohon zaitun saat sudah melewati masa cangkok tidak sulit. Selain panas, pohon perlu disiram sehari sekali serta diberi pupuk sesekali.

Tapi, saat masih muda tanaman ini biasanya rentan terserang penyakit. Biasanya yang menyerang sejenis kutu tudung atau kutu perisai di balik daun zaitun. Kutu ini biasanya sulit disingkirkan. Mengatasinya bisa dengan memangkas daun yang terkena kutu agar tidak semakin menyebar.ktn,ins

Dua Sendok Minyak Zaitun Cegah Sakit Jantung

Minyak zaitun sudah lama terkenal akan manfaatnya bagi kesehatan jantung. Namun belum banyak orang yang tahu berapa jumlah yang sebenarnya dibutuhkan untuk mencapai manfaat kesehatan yang maksimal.

Ternyata, Anda tidak perlu mengonsumsi minyak zaitun dalam jumlah banyak untuk bisa mendapatkan manfaatnya. Menurut hasil temuan terbaru, cukup mengonsumsi dua sendok makan minyak zaitun dapat memangkas hampir setengah risiko kematian akibat penyakit jantung. Sedangkan konsumsi satu sendok makan minyak zaitu dapat memotong risiko penyakit jantung hampir 28 persen.

Ada banyak penelitian menyoroti manfaat minyak zaitun untuk jantung, tetapi hanya sedikit yang meneliti seberapa besar risiko kematian dapat diturunkan.

Dalam risetnya, peneliti mengkaji pola makan hampir 41.000 orang dewasa yang terlibat dalam European Prospective Investigation into Cancer and Nutrition, yang dimulai 20 tahun lalu.

Sementara itu, penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition, menyebutkan, minyak zaitun tidak dapat membantu mencegah risiko kematian akibat kanker, tapi ada dampak yang besar dalam memperkecil risiko kematian akibat penyakit jantung.

"Temuan ini sangat signifikan. Hal ini memberitahu kita bahwa minyak zaitun baik untuk jantung," kata Dr Charles Knight dari Cardiovascular Society Inggris. "

Minyak zaitun kaya akan lemak tak jenuh tunggal yang sehat dan polifenol, senyawa yang dapat mengurangi peradangan dalam tubuh dan mungkin mengurangi risiko pembekuan darah.

Dalam riset terbarunya, para ilmuwan asal Spanyol mempelajari data pada kebiasaan makan 40.622 pria dan wanita usia antara 29 tahun dan 69 tahun, yang diikuti selama lebih dari 13 tahun untuk melihat efek minyak zaitun terhadap risiko kematian. Sepanjang riset tersebut, kurang dari 2.000 peserta meninggal, termasuk 956 diantaranya akibat kanker dan 416 akibat penyakit jantung.

Hasil analisa menunjukkan bahwa peserta yang meninggal akibat penyakit jantung mengonsumsi minyak zaitun dalam jumlah kecil. Sementara mereka yang mengambil 29 gram atau lebih per hari (sekitar dua sendok makan) 44 persen kurang mungkin untuk meninggal akibat masalah jantung.kcm,ins

Khasiat Zaitun untuk Kecantikan

1. Minyak ini dapat digunakan untuk rambut. Salah satunya ialah rambut kering sebagai akibat dari polusi udara, paparan sinar matahari, terlalu banyak berada di dalam ruangan ber-AC atau bahkan terlalu sering menggunakan produk-produk berbahan kimia.

2. Minyak zaitun yang murni (Extra Virgin Olive Oil atau Un-refined Olive Oil) juga dapat digunakan langsung pada kulit kepala sebelum melakukan perawatan creambath. Bahkan campuran minyak zaitun dengan minyak jarak, perasan lemon serta larutan air dari seduhan daun peppermint diyakini sebagai resep alami untuk mencegah ketombe dan gatal pada kulit kepala.

3. Khusus untuk perawatan wajah, produk kecantikan yang mengandung minyak zaitun dipercaya dapat membantu mempertahankan kelembaban dan elastisitas kulit sekaligus memperlancar proses regenerasi kulit, sehingga kulit tidak mudah kering dan berkerut. Untuk wajah, minyak zaitun dapat dicampur dengan masker atau diulaskan langsung pada kulit wajah.

4. Untuk tubuh minyak zaitun dapat digunakan sebagai carrier oil untuk campuran minyak esensial sebagai minyak pijat. Minyak zaitun juga dapat digunakan sebagai campuran body lotion atau sabun mandi untuk menjaga kelembapan dan kelembutan kulit.

5. Minyak zaitun juga berkhasiat untuk mempertahankan bentuk serta kekencangan payudara.

6. Sedangkan untuk tangan dan kaki, minyak zaitun dapat juga digunakan untuk mengurangi kulit yang menebal pada telapak kaki, mempertahankan kehalusan kulit, serta menguatkan kuku.

Sumber : http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=f813086333e1a69fd87aebbf85af4c42&jenis=d645920e395fedad7bbbed0eca3fe2e0

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Para Sahabat

Total Visitors

Histats

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP