Buah jeruk merupakan salah satu jenis buah-buahan yang cukup banyak digemari oleh
masyarakat.
Bukan hanya rasanya yang manis dan segar, kandungan vitamin C yang
tinggi membuat banyak praktisi kesehatan menganjurkan untuk mengkonsumsi
jeruk secara rutin.
Kandungan vitamin C di dalam tubuh
sangat bermanfaat untuk antioksidan dan menangkal radikal bebas.
Selain senang mengkonsumsinya, Anda juga sebaiknya mengetahui ihwal cara
budidaya jeruk yang biasanya dilakukan oleh kalangan petani jeruk. Siapa tahu suatu
ketika Anda tertarik untuk menanam dan membudidayakannya.
Pada dasarnya, ada beberapa cara untuk mendapatkan bibit jeruk yakni
bibit dari bijinya, dan dari hasil cangkokan atau teknik okulasi.
Dari ketiganya, yang biasa dilakukan oleh para petani jeruk berskala
besar ialah cara kedua dan ketiga karena dinilai lebih efektif dan cukup
mudah prosesnya.
Berikut merupakan kedua cara yang sering dipilih oleh para petani jeruk
tersebut.
Cara Mencangkok
Pastinya Anda yang sudah cukup familiar dengan teknik mencangkok suatu
tanaman tertentu, bukan?
Teknik cangkokan pada tanaman lain relatif sama dengan cara mencangkok
untuk memperoleh bibit jeruk ini. Cangkokan untuk memperoleh bibit jeruk
unggul biasanya diperoleh dari indukan yang dianggap berkualitas baik.
Harus diingat bahwa dahan induk jeruk yang akan dicangkok tidak boleh
memiiki diameter kurang dari 1 cm. Jika Anda sudah menentukan bagian
dahan mana yang akan dicangkok maka selanjutnya mengupas kulit dahannya
dengan lebar sekitar 1-3 cm.
Langkah selanjutnya, bagian dahan yang sudah dikelupas itu kemudian
ditutup dengan medium tanah, dan akhirnya dibalut dengan sabut kelapa
atau bisa juga dengan menggunakan plastik yang telah dilubangi untuk
sirkulasi udaranya.
Jangan lupa untuk menyiraminya setiap hari supaya cangkokannya tidak
kekurangan air dan subur. Dalam beberapa hari kemudian, cangkokan
tersebut biasanya akan tumbuh akar.
Apabila akarnya sudah panjang, menandakan bahwa cangkokan tersebut bisa
dipotong untuk ditanam di lahan yang sebelumnya sudah dipersiapkan.
Cara Okulasi
Cara okulasi merupakan cara lainnya yang populer untuk memperoleh bibit
dalam budidaya jeruk. Cara ini dilakukan dengan menempulkan tunas atau
cabang muda tanaman tertentu pada batang tanaman yang lain.
Mula-mula Anda harus menyemai dulu biji jeruk dan ditanam sampai
akhirnya menjadi pohon jeruk yang nantinya akan ditempeli dengan tunas
dari pohon jeruk yang lain.
Hasil okulasi tersebut bisa dipotong di bagian puncaknya setelah
berkayu dan keras. Dan kemudian hasil okulasi itu bisa ditempatkan di
lubang yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
Cara Menanam Bibit
Waktu terbaik yang biasanya digunakan untuk menanam bibit jeruk ialah
pada musim penghujan menjelang peralihan ke musim kemarau.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menanam bibit jeruk, salah
satunya ialah kondisi tanah di dalam lubang yang telah dibuat apakah
sudah basah dan kelihatan gembur atau belum.
Ukuran lubangnya harus bisa menampung semua bagian akar yang banyak
cabangnya. Begitu juga, lubang tersebut sebelumnya harus sudah diberikan
pupuk kandang dan NPK atau campuran dari KCL, urea dan TSP dengan
perbandingan 2:1:2.
Jarak antar lubangnya berbeda-beda tergantung jenis bibit jeruk yang
ditanam.
Untuk jeruk yang berukuran besar jaraknya harus 8 x 8 meter, sedangkan
untuk jeruk kecil (keprok) jaraknya 5 x 5 meter. Untuk ukuran jeruk
manis jaraknya bisa disetting 6 x 6 meter.
Pengaturan jarak tanam tersebut tentu sangat penting karena sangat
menentukan tumbuh kembang tanaman jeruk, disamping juga untuk memudahkan
masuknya sinar matahari.
Untuk dicatat bahwa pohon yang terlalu berhimpitan satu sama lainnya
akan menyebabkan pohon jeruk mudah terkena penyakit dan agak terhambat
perkembangannya.
Itulah beberapa hal yang harus diperhatikan terkait dengan cara budidaya
jeruk yang efektif dan produktif
Semoga bermanfaat!
Sumber :
http://www.teruskan.com/19532/cara-budidaya-jeruk-yang-efektif.html
No comments:
Post a Comment